Senin, 09 Februari 2015

tik,tik, tik, .... gradak,gradak, gradak

Mulai tadi malam hujan sudah mengguyur kota bambu utara, tetesan air semakin malam semakin menjadi-jadi sesekali memang berhenti, bukannya terang malah semakin menjadi. Suara tetesan air dikamar mengagetkan hati, takut terjadi bocor masal seperti dua minggu lalu. Bukan kepalang pusingnya jika terjadi bocor masal, sudah dipastikan akan terjadi cecok dengan tetangga sebelah. Sebab bocornya kamar-kamar  itu karena pembangunan rumah tetangga yang berdempetan dengan yang kita huni.


Hujan tidak mau kunjung reda, setiap penghuni kost keluar dari kamar selalu ditanya " apakah bocor kamar kamu ". Sambil tersenyum masam harap-harap cemas " alhamdulillah, belum bocor mas" sambil melihat keatas kamar yang biasanya bocor. " semoga saja tidak bocor mas bisa-bisa tidak tidur semalaman ini " tambahnya sang penghuni. Sambil melihat derasnya hujan bisa diprediksikan pasti cekcok mulut dengan tetangga kalau bocor lagi.

Membiarkan suasana tidak baik, menunggu reda tidak kunjung reda sedangkan mata semakin sayup. Tidur pun sudah tidak tenang, kita memikirkan tetangga tapi kamar sendiri bocor. Nasib-memang nasib, jika tidak diperhatikan dianggap tidak acuh begitulah kalau jadi tuan kost. Syukur memang bersyukur karena pengaduan demi pengaduan tidak lagi berbicara tentang bocor, melainkan keluhan khawatir tiba-tiba bocor seaktu tidur.   



Tidak ada komentar:

Posting Komentar